”Kami selalu menjadikan helikopter-helikopter milik
Sekretariat Negara itu berkondisi
seperti baru guna menjamin tingkat keselamatan setinggi-tingginya," kata
Joko Budi Rustanto, Kepala Divisi Sales Marketing, Jasa Perawatan Pesawat
(Aircraft Services) PT DI kepada media di Bandung, Rabu.
Budi mengemukakan, helikopter-helikopter angkut menengah itu
ditujukan untuk "orang sangat penting" alias VIP yang khusus dalam
terminologi Indonesia
dinamakan VVIP (walau di dunia internasional, istilah itu tidak dikenal).
Tiga NAS-332 Super Puma bernomor registrasi H-3203, H-3205
dan H-3206, helikopter kepresidenan, dirawat di fasilitas pemeliharaan PT
Dirgantara Indonesia
itu.
Dukungan perwakilan teknis juga disediakan PT DI untuk
pekerjaan di luar Bandung, seperti halnya bilamana pekerjaan perawatan
dilakukan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma (Skadron Udara
45) dan Pangkalan Udara Atang Senjaya, Bogor (Skuadron Teknik 024).
Penyerahan material suku cadang biasanya dilaksanakan dalam
tiga tahapan untuk kontrak kerjasama
dengan Setneg yang memiliki nilai
strategis karena setiap tahun selalu diperbaharui.
Selain melakukan perawatan, PT DI juga diminta melakukan
modifikasi berupa penambahan peralatan peringatan tabrakan TCAD
(Traffic/Collision Alerting Device) guna meningkatkan keselamatan penerbangan.
Pemasangan TCAS (Traffic/Collision Avoidance System) wajib
pada semua pesawat sipil yang dioperasikan di Indonesia berdasarkan ketentuan
Ditjen Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan, merujuk kepada peraturan
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (Civil Aviation Safety Regulation) Internasional part 135 dan 25.
Selain itu, PT DI saat ini berencana menambah kapasitas dan
kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi agar dapat melakukan perawatan dua
NAS-332 L2 (helikopter versi NAS-332 VVIP yang didatangkan Sekretariat Negara
dari Aerospatiale, Perancis, kini bagian dari Eurocopter).
Potensi project yang akan dilakukan oleh ACS PTDI sampai
Desember 2012 adalah termasuk perawatan rutin helikopter Pusat Penerbangan TNI
AD (tujuh unit BO-105, tiga unit
Bell-205, dua unit Bell-412).
Termasuk pula perawatan rutin satu unit C212-200 dan satu
unit AS-332 milik TWA (Trans Wisata Airline) serta modifikasi untuk pemasangan
FDR (Flight Data Recorder) pada tiga unit pesawat C212-200 milik Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar