18 Mei 2021

Mengintip Masterplan Alutsista A La Prabowo, Seperti Apa?

18 Mei 2021

Anggaran pertahanan Indonesia terhadap PDB relatif tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya (image : Katadata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan mengaku tengah mempersiapkan sebuah masterplan yang merupakan mandat khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala negara sendiri menginginkan adanya perencanaan pengadaan alutsista dalam jangka waktu 25 tahun. Bukan tidak mungkin, masterplan ini akan menggantikan Minimum Essential Force (MEF).

"Presiden telah memerintahkan saya tahun lalu untuk bersama-sama pimpinan TNI menyusun suatu masterplan, rencana induk 25 tahun yang memberi kepada kita suatu totalitas kemampuan pertahanan," kata Prabowo beberapa waktu lalu.

Upaya modernisasi alutsista sejatinya sudah dilakukan pada 2007 melalui MEF atau kebutuhan pokok minimum. Namun, realisasinya hingga saat ini mengalami perlambatan.

MEF dibagi ke dalam beberapa tahap dengan jenjang waktu lima tahun, di mana tahap pertama dimulai pada 2010 - 2014, tahap kedua 2015 - 2019, dan seharusnya sudah mencapai 100% pada akhir tahap ketiga yakni periode 2020 - 2024.

Namun, hingga kini capaian MEF masih berada di bawah 65% dari 75% yang ditargetkan pada 2019. Namun, persoalan ini memang tak lepas dari keterbatasan anggaran yang dimiliki otoritas pertahanan.

"Artinya dibutuhkan perencanaan yang benar-benar komprehensif, didasarkan pada skala prioritas yang jelas, terukur, berkesinambungan, dan mengacu pada proyeksi bentuk dan tingkat ancaman di masa yang akan datang," kata Pemerhati Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.

15 negara Asia-Oceania dengan belanja pertahanan terbesar (image : SIPRI)

Menurutnya, meskipun masterplan yang dimaksud masih belum terlalu jelas, namun hal ini bisa menjadi angin segar atas persoalan keterbatasan anggaran yang saat ini dimiliki Indonesia.

Menaikkan rasio anggaran pertahanan terhadap PDB

Kabar terakhir, pemerintah tengah merancang peraturan presiden (Perpres) masterplan modernisasi alutsista selama 25 tahun yang dilakukan dengan skema pinjaman luar negeri dengan jumlah kurang lebih Rp 1.760 triliun.

Jika dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2020 yang mencapai Rp 15.434,2 triliun, maka angka yang dialokasikan pemerintah untuk masterplan alutsista selama 25 tahun hanya berada di angka 11,4%.

Apalagi jika angka PDB Indonesia tahun lalu dikalikan 25 tahun sebagai asumsi, maka persentase jumlah yang direncanakan dari PDB akan tampak lebih kecil, hanya 0,7% setiap tahunnya.

"Artinya, jika rancangan masterplan itu dapat disetujui Presiden, maka Indonesia akan mampu mengejar target belanja pertahanan sekitar 1,5% dari PDB per tahun," jelasnya.

"Asumsinya, sebanyak 0,78% bersumber dari anggaran regular dan sekitar 0,7% bersumber dari pinjaman luar negeri. Dengan demikian, harapannya dilema yang dirasakan tadi dapat terjawab," katanya.

(CNBC)

75 komentar:

  1. Balasan
    1. Ketoro yen ra cekelan duit kui 😏

      Coba yen dompete kandel.....rak yo milih jumpa darat 😘😘😘

      Hapus
    2. Nek nyekel duit yo ndaenek artikel iki 🀣

      Hapus
    3. Uang gak pernah bohong itu benar adanya.. tapi setidaknya niat baik Pak Menhan sudah di catat oleh malaikat,. Betull ndak mas@hari😁😁

      Hapus
    4. Sakestu mas @dboy.....neng kemukus yo akeh sing ujare "due niat apik", kepingin ngetasake poro cantrikwati, ning jebul gor pengen gratisane 😣😣😣

      Hapus
    5. Lha jenengan kok malah ngaku to om smiling, lek senengane gratisanπŸƒ‍♂️πŸƒ‍♂️πŸƒ‍♂️πŸ’¨πŸ’¨πŸ’¨

      Hapus
    6. Mas PS,

      nek masake beras genine kegeden lan kesuwen ya segane ing bagian ngisor dadi ngintip.

      Hapus
    7. Kata Bu Koni yang mndunia itu i.700 an triliun akan dihabiskan samapai 2024...yg bener yang mane nih..katanya bu Koni udah pegang copy perpres nya...atau jangan2 dapet bocoran yg salah ya..wkwkwk

      Hapus
  2. Breaking!
    Kegiatan penembakan Torpedo yang awalnya akan dilakukan oleh KRI Nanggala 402 dengan sasaran ex KRI Tarakan akan dilanjutkan lagi pada tanggal 19 Mei 2021. Belum ada informasi siapa pelaku penembakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo begitu statusnya masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian ya mas πŸ™„

      Hapus
    2. Betul..cri smpe ke lubang semut nnti

      Hapus
    3. Ki mesti mbah Gono xaxaxaxaxaxaxaxa

      Hapus
    4. Nggak salah tuh ex-KRI Tarakan? Buatan 2014 koq udah mau ditorpedo.

      Hapus
  3. NGUTANG je kehebatan yang satu tu.....wkwkwkwkwkkww

    BalasHapus
    Balasan
    1. Modernisasi agar lbh kuat so what?

      Malon jg bisa hutang klo mau.
      Rileks jgn panas

      Hapus
    2. Mulai deh gempur membelokkan arah diskusi. Cuekkin saja gaes biar diskusi warga DS ga ngelantur kemana - mana. Masa semua warga DS mau dipecundangi 1 orang ga jelas begini...yg bodoh siapa akhirnya πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

      Hapus
    3. Gempur punya otak tapi gak punya akalπŸ˜€πŸ˜ƒπŸ˜…

      Hapus
    4. Malay hutang brp dr pdb persentasenya cong... 😁

      Hapus
  4. Okelah,
    25 th it banyak TOT dari produk yg kita beli sekarang mampu mengusai, dan dari riset2 yg RI kerjaN dah pda kelar.
    ifx jga dah jadi, siap buat fariasi sendiri.

    BalasHapus
  5. ini nya yg namanya rencana itu perlu action dan eksekusi, jd ga hanya sebuah rencana saja. jd yg harus di lakukan itu komitmen dan kemauan untuk menperkuat tni. jgn sebatas rencana

    BalasHapus
  6. HARUS NAIKKAN SAMPAI 2 PERSEN DRI GDP RAKYAT MELARAT TERKENA COVID NGAK PAPA ASAL PUNYA ALUTSISTA MUTAKHIR BUAT MELAWAN KKB WKWKW

    BalasHapus
    Balasan
    1. anggota teroris KKB yang sudah sadar dan kembali ke RI masih kita anggap saudara.

      tetapi yang melawan sikat sampai modar. tetapi tdk perlu juga pakai alutsista canggih.

      cukup pakai senapan pindad saja.

      kalau ada sparatis dari PNG baru diizinkan pakai apache

      Hapus
    2. Xaxaxaxaxaxaxaxa meskipun d bantu separatis PNG masih too overkill om, sdh bener spt ini operasinya kecuali kalau sdh ada yg kasih bantuan k kkb senjata berat nahhhh sah dah d binasakan tuh kkb xaxaxaxaxaxaxaxaxa

      Hapus
  7. @master ntung.
    jangan buat list barang rongsok lagi ya.
    πŸ™πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barang rosok ki "jalan ninjanya" master ngitung πŸ™πŸ˜Ž

      Hapus
    2. Mendingan "jalan ninjanya" mbah gono....πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    3. Kemukus no jutsu xaxaxaxaxaxaxa

      Hapus
    4. Tuh ada yang mau dibawa ke gurun nevada lagi sebanyak 124 unit F16 dan 297 unit F15. Kalau kita mau tinggal mborong aja yang sisa jam terbangnya masih banyak lalu di MLU. Nggak usah banyak-banyak kok, cukup nambah 72 unit F16 dan 42 unit F15 kita butuhnya.

      Hapus
    5. Ralat :

      Yang mau dibawa ke gurun nevada :

      124 F16
      234 F15
      63 A10

      Hapus
    6. Betul ni mas ngitung... beli f16 gurun aja yg banyak trus upgred kyk kemaren.. betul itu

      Hapus
    7. F16 ex Gurun Nevada aja keseleo di Halim dan terbakar, bahkan aku pas lewat depan landas pacu itu pagi berangkat kerja, untung ga ditabrak aku

      Hapus
    8. Ah kan cuma satu f16 itu lg apes aja.. yg lain baik2 saja tuuu om... btw beneran ampir ditabrak f16? Kan mendarat dari sisi landasan dkt tol bekasi hahaha...

      Hapus
  8. lha memangnya yg dulu bikin rencana MEF apakah tidak terukur...?πŸ€”πŸ€”

    wong MEF belum selesai kok sudah ganti baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. JER BASUKI MAWA BEA
      semua yg akan dilakukan itu memang mesti butuh pengorbanan

      Hapus
  9. Bagus lg jika sdh disebutkan minimal 2 produk dr pabrikan tertentu yg diajukan mabes tiap matra, jd tinggal bidding. Biar nda kelamaan menentukan spesifikasi.

    BalasHapus
  10. Yowes pakde, monggo diteken itu 1,5 pdb joss... 😁

    BalasHapus
  11. Balasan
    1. Sego bungkus???? Xxxaxaxaxaxa nyohπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ€£πŸ€£πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

      Hapus
  12. Balasan
    1. Sego bungkus???? Xxxaxaxaxaxa nyohπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ€£πŸ€£πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

      Hapus
  13. Shopping ape? Ekonomi UMKM menjunam, hutang tinggi, tapi peras rakyat kecik, so makin merudum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sego bungkus???? Xxxaxaxaxaxa nyohπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ€£πŸ€£πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

      Hapus
  14. Gol kan dulu MEF, bru buat masterplan selanjutnya.
    Dk pegang mukidin Mef 2 g capai target, apalagi Mef 3

    BalasHapus
  15. Sampeyan angel betul...wong MEF saja gak bisa terpenuhi..Lok malah diganti sama yang lebih ambisius... Wis edan kabe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkwk iye ni bener juga... mef lebih solid perencanaan matang sbtulnya

      Hapus
  16. Indon ini hanya bisa beralih dari mimpi edisi 1 ke mimpi edisi 2 dst... Gak ada sama sekali determinasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu menjadi nyata..menyerah sebelum berusaha. Mentality kecundang betol Indon ini...

    X salahkah jika Warda dan rakyatnya halu kronik keranda setiap saat di Prank berkali- kali sehingga mereka X boleh membedakan mana wujud asli. Mana yang hoax.

    Kami turut prihatin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk bukannya kerajaan malonyang tak de wang ?
      Secara persentase mungkin indo di bawah malon
      Tapi secara jumlah anggaran indo lebih banyak..

      Hapus
    2. Kerajaan dah tak ada banyak wang, kata PM

      https://m.malaysiakini.com/news/570438?fbclid=IwAR3Z3elSTSuln1VD8SgkQTfVQkYRSqz_rCy9y4ssIPfMYkFepYYkSThimRc

      Hapus
  17. Mending jaman e sby adohhhh... Denger denger juga kesejahteraan prajurit juga cukup baik dan ada peningkatan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masa sih? Zaman SBY tandatangan Mou yg ngelunasi zaman Jokowi sekarang, cuk

      Hapus
  18. Balasan
    1. Veronica Kuman Pengkhianat Negara. Sudah di sekolahkan negara malah mendukung Teroris OPM. BANGSAT.

      Hapus
  19. Ngitungnya nggak segampang itu ya.

    1760 triliun itu jika dianggap nilai dari PLN (pinjaman luar negeri) semua, maka harus ada dana pendamping plus biaya administrasi bank plus bunga bank.

    Sesudah alutsistanya datang ada biaya operasional, biaya peningkatan kapabilitas (upgrade) dan biaya pemeliharaan seperti suku cadang dll yang besarnya biaya pemeliharaan itu 2-5 kali dari biaya pembelian untuk sepanjang umur pemakaiannya.

    Belum lagi dihitung biaya inflasi untuk pembelian suku cadang yang habis.

    Jadi kalau nilai pinjaman luar negerinya sebesar 1760 triliun maka mau tidak mau harus dianggarkan bukan hanya 1,5% dari PDB tapi harus 2,5 - 3% dari PDB untuk anggaran pertahanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Tukang Ngitung.

      Bisa sebenernya pinjaman luar negeri 1760 triliun untuk alutsista, buat infrastruktur aja bisa kok dan bener yg anda bilang anggaran pertahanan harus 2,5 - 3% dari PDB karena untuk dana operasional perawatannya pasti jadi meningkat.

      Hapus
  20. https://video.tribunnews.com/view/230482/malaysia-disebut-jadi-target-baru-serangan-israel-setelah-hacker-bobol-120-situs-database-negara?_ga=2.43982821.1530186969.1621305201-603868923.1616792419

    BalasHapus
  21. Kepala negara sendiri menginginkan adanya perencanaan pengadaan alutsista dalam jangka waktu 25 tahun. Bukan tidak mungkin, masterplan ini akan menggantikan Minimum Essential Force (MEF).

    "Presiden telah memerintahkan saya tahun lalu untuk bersama-sama pimpinan TNI menyusun suatu masterplan, rencana induk 25 tahun yang memberi kepada kita suatu totalitas kemampuan pertahanan," kata Prabowo beberapa waktu lalu.

    ---------------------------

    nah ini dia yg guwe tunggu2,
    master plan/road map kita bakalan dirilis kemenhan 2021 hore haha!πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    iya guwe sempet liat banyak komentar2 miring dr bbrp pakar ato analis di tipi bbrp saat laluw.
    agak sedih jugak sich,

    uda gt, disebut analis tsb, master plan ini dibuat hanya 2 minggu utk rencana penganggaran taun 2021-2024
    bah...macacihhh haha!🀭🀭🀭,
    emang gak pade liat stetmen opa wowo ttg rencana 25 taon..ingat 25 taon bukan 2021-2024.
    berita diatas pon jelas banget meng-amini stemen opa menhan wowo lho...
    beliau uda sebut dpt tugas sejak setaon laluw. makanya rajin diplomasi kliling duniya euyyyy..

    keknya menhan bumi datar kesayangan om smilikity cemburu berat, gak diajak kliling duniya ama opa wowo haha!πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diplomasi keliling dunia supaya pembelian alutsista tidak lagi menggunakan jasa Broker/Makelar dan beralih ke G to G. Liat Opa wowo setiap keliling dunia pasti bertemu Menhan Negara tersebut artinya pembelian alutsista ke depannya G to G

      Makannya banyak Broker yg tidak senang dengan cara Opa Woowo dan menuduh Opa Wowo yg nggak2 karena pemasukan Broker pasti tidak ada.

      Hapus
    2. Leres niku mas.. mef susah/lelet terealisasi juga karena dari awal belum ada perencanna angaran yang memadai.. biasa dibilang ini rencana penyrmpurnaan MEF itu sendiri.

      Hapus
    3. Master plan ini memang akan menggantikan program MEF sebab ada kata kunci TOTALITAS PERTAHANAN.

      Dengan pengajuan 1760 triliun rupiah aka usd 124 miliar hanya untuk pengadaan alutsista dari luar negeri saja belum termasuk yang dari dalam negeri belum termasuk kendaraan operasional yang dipakai wira-wiri untuk beli ATK atau logistik misalnya maka pengadaannya tidaklah seperti yang pernah tayang di beberapa bocoran IG dan fb.

      Hapus
    4. Ya lagian juga 75% anggaran pertahanan terserap ke belanja rutin alias bayar gaji tentara.
      ... bikin yg khusus buat belanja alutsista ajaa

      Hapus
    5. @Raja sempolan

      Harus direncanakan anggarannya dari sekarang

      Hapus
    6. @Gugun g

      Masterplan yg sekarang dibuat Anggaran khusus buat belanja Alutsista.

      Gue ambil kutipan dari beritanya

      πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

      Kabar terakhir, pemerintah tengah merancang peraturan presiden (Perpres) masterplan modernisasi alutsista selama 25 tahun yang dilakukan dengan skema pinjaman luar negeri dengan jumlah kurang lebih Rp 1.760 triliun.

      Hapus
    7. dr dulu pemerintah slaluw menekankan sbisa mungkin g to g,
      tapi? industri pertahanan ituw gak slalu milik pemerintah alias swasta.
      artinya pemerintah di negara tersebut sbg broker sich dan harga pst lbh mehong haha!🀭🀭🀭
      namun paing gak harganya gak klewatan jauuuuhhh.

      biasanya klo g to g, ada kerjasama lbh lanjut yaitu teote sampai ke sistem pembayaran ringan ato barter.

      pemerintah kita sering mlakukan pembelian g to g, dr jaman f-16 a/b-c/d, apache

      sampe ke alutsista ruski.
      jaman esyu-27/30,mi-35 pertama.
      ituw pon lgs g to g dan lanjut sistem barter,
      jaman pembelian kedua ituw beruba, kerna ada rostec, bumn ruski yg berdiri taon 2007.
      mungkin rostec dibuat, saking banyaknya klien ruski diduniyah, kemhan sono fokus urus alutsista dalem negeri haha!πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

      adalagi g to b,
      pembelian lgs ke industri pertahanan, g to b, konon terjadi pada herkules super-j kita nich makanya dsca pon tak tercatat.
      menghindari birokrasi yg rada lama konon.
      tp kok OSPREY masyuk dsca yak? mungkin opa jambul koneng ngejer setoran haha!🀠🀠🀠

      Hapus
    8. MEF I ituw dibuat pada RENSTRA II(kedua),
      jadi wajarlah masi byk yg perluw dibenahi om raja,
      terbukti UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, muncul belakangan dipertengahan MEF I.
      ini artinya telat gaesz haha!🀭🀭🀭


      Hapus
    9. Ssstttt🀫...
      ada gosip dr analis yg sebut angka 1760 triliun rupiah aka usd 124 miliar
      smuanya mao dihabisin ampe taon 2024 tuch haha!🀫🀫🀫

      om woof2 pnasaran gak ama daftar alutsistanya?

      Hapus
    10. @Palu gada

      Saya penasaran daftar Alutsista nya apa aja. Kasih tau kemari daftar alutsistanya. πŸ™✌

      Hapus
    11. @apache siiap om apache..
      @palu gada.... yg bikin mahal juga dari pajak negara pembuat... mahal bgt pajaknya contoh Damen itu londo goverment narik pajak nya gokil bro

      Hapus
  22. Indonesia Mendunia di tangga ke 10, di bawah Timur Leste. Waduhhhhhhhhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu kan secara persentase anggaran dari PDB tapi Lue liat anggaran pertahanan Indonesia yg US$9,4B lebih besar dari Timor Leste.

      Anggaran Pertahan 0,8% dari PDB sudah di angka US$9,4B gimana kalo 1,5% - 2% dari PDB bisa kalah itu Singapore

      Hapus
  23. Helm Tahan Peluru Made in Jelambar Dipakai Tentara Malaysia
    - detikFinance
    Jumat, 04 Okt 2013 12:57 WIB

    Jakarta - Peralatan militer buatan Indonesia diminati oleh pasukan militer luar negeri. Beberapa produk perlengkapan militer seperti helm tahan peluru untuk pasukan militer juga digunakan oleh Tentara Diraja Malaysia.

    Produsen rompi dan helm tahan peluru, PT Saba Wijaya Persada telah mengekspor helm tahan peluru ke Malaysia. Helm tahan peluru yang diproduksi di Jelambar,Jakarta Barat ini, mulai dikirim sebanyak 3.000 helm tahan peluru pada tahun ini.

    "Yang dipesan ekspor helm. Untuk tentara Malaysia. Tahun ini sudah mulai sebanyak 3.000. Untuk tentara kerajaan," kata Staff PT Saba Wijaya Persada, Yuda kepada di acara pameran produk militer di lapangan silang monas Jakarta, Jumat (4/10/2013).

    Selain Malaysia ada berbagai negara di Asia yang mulai melirik produk rompi dan helm tahan peluru buatan PT Saba Wijaya Persada.

    PT Saba Wijaya Persada sendiri merupakan mitra binaan Kementerian Pertahanan. Perusahaan ini telah memproduksi rompi dan helm tahan peluru sejak 2005.

    "Kalau helm keunggulan tahan peluru. Kualitasnya nggak kalah dengan Eropa. Bahan dari serat aramid. Semua TNI sudah pakai," jelasnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi pingin bikin pabrik spt ini ni tapi sapa yg mau pinjemin duit ya ke gue wkwkwkwk

      Hapus