26 Februari 2020

Indonesia Ajak China untuk Pengembangan Roket

26 Februari 2020


Roket R-450 akan ditingkatkan daya jangkaunya menjadi 200 km bekerja sama dengan China (photo : Tempo)

Indonesia 'Paksa' Cina Ajari Bikin Roket

TEMPO.CO, Bogor - Indonesia menjalin kerja sama dengan Cina dalam pengembangan teknologi roket di tanah air. Sebuah kesepakatan sudah terjalin dan diteken pada akhir tahun lalu berupa transer teknologi yang diberikan Cina atas kompensasi izin perairan yang diberikan pemerintah Indonesia.

Kepala Pusat Teknologi Roket di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Sutrisno, pada Jumat 21 Februari 2020. Saat itu Sutrisno baru saja menerima kunjungan Menteri Ristek Bambang Brodjonegoro dan jajaran pimpinan Lapan di kantornya di Rumpin, Kabupaten Bogor.

Sutrisno menerangkan, pemerintah Cina butuh masuk perairan Indonesia untuk kepentingan pelacakan trayek satelitnya. Sempat menawarkan kompensasi teknologi lain, Sutrisno mengungkapkan kalau Beijing akhirnya setuju memenuhi permintaan transfer teknologi roket selama lima tahun ke depan.

“Jadi ini bukan beli lisensi ya, tapi transfer teknologi lewat kerja sama antar negara,” katanya sambil menjelaskan pembelian lisensi bisa sangat mahal dan belum tentu ada negara yang bersedia untuk teknologi roket.

Adapun kerja sama transfer teknologi, dijelaskannya, berupa pemberian pelatihan, pengadaan material dan peralatan, melakukan desain manufaktur. Termasuk uji di bawah supervisi ahli roket Cina yang dilakukan di negeri itu maupun di Indonesia.

Menurut Sutrsino, kerja sama akan sangat bermanfaat bagi peneliti roket Indonesia yang disebutnya masih mengembangkan teknologi asal 1960-an. Indonesia sangat membutuhkan kerja sama atau tranfer teknologi dari negara lain yang selama ini tidak pernah didapat untuk pengembangan roket.

Sebagai ilustrasi, dia membandingkan, kemampuan roket diameter 450 mm milik Lapan yang masih berdaya jangkau kurang dari 100 kilometer. Sementara Cina janji mengajari membuat roket baru yang dua tingkat dengan diameter yang sama dan mampu terbang sampai 200 kilometer ke batas atmosfer.

“Yang roket Cina itu untuk meng-improve roket 450 kita...dan akan ada pengalaman dan hal baru. serta memantapkan apa yang sudah kita lakukan selama ini,” kata Sutrisno.

Roket berdaya jangkau 200 kilometer disebutnya bisa digunakan sebagai roket sonda untuk mempelajari karakter di lapisan atmosfer. Harapannya kemampuan nanti bisa dikembangkan untuk roket sonda 300 kilometer dan seterusnya hingga bisa membuat roket peluncur satelit sesuai roadmap teknologi roket yang sudah dibuat tiga tahun lalu untuk 25 tahun ke depan.

(Tempo)

99 komentar:

  1. Kalo bisa jangan stop di roket aja, sekalian sistem kendalinya. Iran salah satu bukti ToT rudal dr China

    BalasHapus
    Balasan
    1. Xaxaxaxaxaxaxaxaxaxa gold member card kemukus Monggo d Pendet teng Mbah Gono,welcome brother xaxaxaxaxaxaxaxaxaxa yuuhhuuu Malon nih 🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌

      Hapus
    2. Tahniah om helmsley...sebagai penghargaan buat om helmsley,nanti bakal ketemu dgn om Anwar Ibrahim di KL 😂😂😁😁

      Hapus
    3. No 1 dapat hadiah ketemu dengan Anwar Ibrahim bro, pakai celana yang resleting depan jangan belakang bahaya bro, dia masuk salah satu dalam serangga penyengat 😁😁😁

      Hapus
    4. Mau komeng takut dosa....


      😅😅😅😅

      Hapus
    5. Karena anda numero uno 1

      Anda harus bertanggung jawab kasih makan pisang 🍌 ke beruk2 malon

      Hapus
    6. Ulet spring bed tepatnya.wkwkwk.....😁

      Hapus
    7. sistem kendali roket itu pakai satelit navigasi, kita belum punya satelit navigasi, rusia punya glonass, amerika punya GPS, china punya beidou, eropa punya galileo, jepang punya QZSS, india punya NAVIC. makanya drone elang hitam pakai galileo mesan system control di eropa.

      Hapus
    8. mengapa drone elang hitam pakai navigasi galileo karena akurasinya 1 meter untuk publik (handphone), sedangkan untuk perangkat tertutup macam drone (0,01 meter). GLONASS selisih 4-8 meter, GPS 5 meter, beidou 10 meter untuk publik (handphone), sedangkan untuk perangkat tertutup macam drone (0,1 meter). coverage NAVIC india terbatas di india dan separuh indonesia dan QZSS terbatas di jepang. beidou masih terbatas di asia. hanya 3 yang coverage dunia GLONASS, galileo dan GPS.

      Hapus
    9. Bismillah setuju sebagai rakyat indonesia pengen ada produksi rudal buatan anak negeri kalo bisa copas dari rudal Jl.3 dan Jl.2

      Hapus
  2. Xaxaxaxaxaxaxaxaxaxa d alusin g bisa kasih kasar.... xaxaxaxaxaxaxaxaxaxa yuuhhuuu Malon nih 🍌🍌🍌🍌🍌🍌

    BalasHapus
  3. Tot kok nanggung2.. bikin yg bisa 350 km dek.. tot kulit kancang klo cuma 200 km. Lagian kita basicnya udah punya. China itu belasan ribu km dek ilmunya. Jdi itu cuma kulitnya aja...

    *cucu duta rudal starter pack

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha nantikan Indonesia dah dapet racikan material dan peralatan dari teknologi roket terbaru cina om...lha racikan & teknologi roket Indonesia masih thn 60-an,yo setelah dapat racikan & teknologi terbaru nantinya Indonesia tinggal ngembangin roketnya sampai range ribuan kilometer meter om

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. China sanggupnya ngasih jarak segitu dek, kalau pingin besarin bawa ke mak erot dek biar di urut 😁

      Hapus
    4. Percuma punya rudal canggih kayak India tapi dalam tiga bulan 2 mig nya crash pak. Lebih penting reliability asset Dulu saat ini yg jadi prioritas. India itu tiap tahun pasti minimal 4 pesawat tempurnya jatuh karena dia concern di rudal besar terus tapi melupakan hal utama.. maintenance.

      https://www.google.com/amp/s/www.indiatoday.in/amp/india/story/navy-jet-mig-29k-crashes-in-goa-probe-ordered-to-look-into-lapses-1649190-2020-02-23

      Hapus
    5. Ndak apa2 sedikit2...tpi ada njengatnya 📈

      Hapus
    6. Eh tapi itu 200 km tegak lurus 90° ya?? Berarti kalo di miringin 45° paling ga bisa 400an km ga sih??
      Tpi juga 2 tingkat ya?? Hmm gmana ya.. si mbah ku kok ga muncul jelasin gitu.. munculnya cuma koar2 🐲🐉ama🦁 🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄 tulung jelaske mbaaahh..

      Hapus
    7. India tu kebanyakan pesawat & gado2 pula..terlalu banyak type rating pesawat mulai dari odskull sampai yg termodern...walhasil maintanance jadi amburadul.

      Hapus
    8. 😁😁.. Sing ideal njengat mas ( sudut ballistic pass),nak kon miringke Dewekee ora gelem dhi 45°..jare ora kepenak🤭🤭🤭🤫

      Hapus
    9. Punya lapan jangkauannya masih 80 km,ketinggian bingung gak tau lapan,tapi punya cina jangkauannya bisa sampai 200km,dengan diameter yg sama,alias besar dan bobotnya hampir serupa.dan cina janji akan mengajari buat roket yg bisa terbang tinggi diatas 200km,yg diajari itu metalurgi,bahan bakar DLL,dan akan diawasi oleh ahli cina dan itu transfer tekniknya gak langsung sekaligus tapi bertahap,dan gue ragu cina sungguh2 akan tot full paling hanya omdo doang,ujung2nya uang,dan kalau misinya dilaut NKRI selesai mereka akan pakai jurus gila yaitu ngeles dan buat huru hara di Natuna supaya rame dan pokonya berurusan denga naga seperti dengan usa sama aja sebelas dua belas dan seperti ada udang dibalik daster.

      Hapus
    10. kalau mau macem macem tinggal kemplangin bersama US dan Allies aja tuh cino, wkwkwk....

      pokok intinya cari yang menguntungkan, Swedia nawarin kasel ambil, cino nawarin roket ambil, us nawarin F16 ambil dong, wkwkwk.

      Hapus
    11. selama dia berkeliaran di laut kita ya harus di dampingi/di awasi oleh kapal kita.Kalo kegiatannya tidak sesuai dengan perjanjian awal bisa di tegor toh..

      Hapus
    12. Sebenernya ini perjanjian ngeri2 sedap. Mana mungkin china mau menyianyiakan kesempatan masuk dengan damai ke indonesia. Bisa jadi ini bagian dari rencana besar mereka untuk memetakan laut dalam upaya bikin jalur terenak buat masuk ke ostrali.. makanya musti dimanfaatin bener2 ilmunya harus dapet plus bisa ngembangin sendiri.. daripada riset pesawat saya pribadi lebih prefer riset jor2annya ke rudal.. 🦁🐉🐲🦁🐉🐲🦘🦘🦘🦕🦕🦕.

      Hapus
    13. Banyak ngadalinnya klo kerja sama dg cina c705 saja amburadul ga jelas,...

      Hapus
  4. Jangan ada yang hantarkan pasal tampal stiker, low quality, low iq, made in plastik, iri hati dan panas hati apalagi hutang kfx, kita orang kaya tak pernah hutang, walau tak bayar wang penelitian korea tak sepak Indonesia keluar projects kfx koh.. koh.. koh.. sapa yang panas hati koh.. koh.. koh.. 🤣😂🤣😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak pernah hutang ??? Owww jadi orang malaysia suka konsumsi narkoba ya jadi berhayal macam ni

      Hapus
  5. Horeeeee....indonesia bikin roket bersama China.
    Habis itu bikin peluru kendali, buat membumi hanguskan malin, agar philipina lebih mudah mengambil alih sabah dan china mengeksekusi serawak...😂😂😂

    BalasHapus
  6. Lah,rudal RN-01SS.buat apa?kok malah turun lagi ke roket

    BalasHapus
    Balasan
    1. Moga2 sambil parallel mas...

      Hapus
    2. Beda eb sueb roket dan rudal...
      Mesinnaj dh beda jauh...rudal mesinnya pke turbojet atau turbofan...roket beda lagi soalnya pke bhannbkar padat.
      Konsekuensinya rudal lebih hemat bbm nbjarak bs sangat jauh. Klo roket cepet habis bhn bkar mkanya jarak terbatas tp speednya bs kencengan roket.
      Mantepan lg yg pake ramjet bs smpe mach gt spednya.
      Tinggal mo fokus maksimalkan yg mana.
      Klo bs maksimalkan d roket dl kos butuhnya buat pertahanan kan sangat banyak bisa buat pesta kembang api buat saturasi ke KL.
      Sukur2 bs dpt teknologi roket tanpa asep putih...yg bening2 gt jd g ada jejak asapnya...biar agak2 stealth wkwkwkwkwkw

      Hapus
    3. Nah itu Om Voltus.kan rudal lebih canggih dari roket,kemarin ada postingan pengembangan rudal nasional 01.saya rasa untuk roket rhan sudah berhasil,hanya jangkauan nya saja yg perlu di tambah

      Hapus
    4. Rudal bisa berbahan bakar padat dan cair biasanya digunakan untuk rudal balistik.

      Rudal dengan turbojet /turbofan atau lebih canggih yaitu ramjet biasanya untuk jenis cruise misille seperti tomahawk.

      Hapus
  7. Yang penting dapat ilmunya dulu .Kalau sudah dapat mau dibikin yang lebih besar itu sangat mungkin.
    Berikutnya tot bikin menin jet mini kalo perlu beli lisensi :

    https://minijets.org/en/0-100
    https://www.youtube.com/watch?v=d4_Jc4kRP54

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ada usaha pasti bisa jika di beri dana yang cukup .

      Hapus
  8. ROKET?? Mbak Cyintya maunya tuhh RUDAL lhoo Pakde..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rudal kalo ga didorong ama roket ya cuman jadi tugu tho mas boy..

      Emang si mbak mau ama tugu, diem tok ndak iso gerak...eeeh ndorong..?

      😅

      Hapus
    2. Bisa bikin roket itu adalah dasar untuk bisa bikin rudal. Karena rudal butuh motor roket pendorong. Selanjutnya sisitem kendali.Untuk ini kita sudah mampu buktinya sudah bisa mengendalikan drone seperti wulung dan lainnya.Karena sistemnya sama saja ,bedanya nanti karena rudal punya kecepatan lebih dari satu mach dan kita belum punya terowongan angin kecepatan tinggi untuk pengujian.

      Hapus
    3. Cyintia bertitit.... ehhh.... maksudnya rudal

      Hapus
    4. betul jugaa tuhh poro brother.. sedanggkan yg "vibro' aja mesti ada listriknya bwt "getarr'
      mosook yg rudal gak ada propelan/roketnya.. btuull gakk

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  9. Nak tanye om@Super, ntuh mig29 Indihe yg jatuh single ato double engine????

    Soalnye ade nih tetangge yg maniak double engine,katenye kalo satu meletop masih sisa satu (2-1=1, ingat pengurangan sederhana),kalo dua2nya meletop (berarti 2-2=0)..berarti...wassalam.
    ������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepanjang Januari sampai September 2019 saja sudah 12 pesawat yg crash mas.. gak peduli Sukhoi atau mig dobel gardan. Gile yaa ? Padahal strong banget punya rudal banyak tapi setahun 120 pilot dan crew Airforce mereka mati sia sia karena budget maintenance mereka sangat rendah.

      https://www.indiatoday.in/india/story/indian-air-force-planes-crashes-personnel-killed-in-2019-1603033-2019-09-25

      Kayak gak punya konsep preference Aja ya India.
      Punya rudal banyak biar ditakuti negara lain ? Okelah.. tapi membiarkan pilot2nya pada mati rasanya fatal sekali.

      Hapus
    2. India air force secara jumlah pesawat memang top..tetapi secara manajemen perawatannya kurang bagus...terlalu banyak type rating & menjadi nightmare logistic.

      Hapus
    3. Secara tactical tempur juga kurang baik..punya pesawat tempur sekelas sukhoi..tetapi pangkalan aju/garis depan tidak bisa di darati sukhoi..landasannya terlalu pendek.

      Berbanding terbalik di indo hampir semua pangkalan aju bisa di darati sukhoi.

      Hapus
    4. Agak aneh sih mas.. thn 2019 saja sudah kasus 12 - 15 pesawat militernya jatuh.

      Thn 2020 ini (skrg February kan ya?) Dalam 3 Minggu saja dua Mig29nya jatuh.

      Betul yg dibilang analis luar sana hampir tiap bulan India kehilangan satu pesawat jet dan kematian pilotnya.

      Indonesia jangan sampai lah spt India, keliatan strong dari luar padahal management perangnya amburadul. Infonya selain karena banyaknya jenis pesawat yg dipelihara beda beda merek juga karena alokasi budget maintenance banyak yg dishifting untuk biaya akuisisi kapal selam nucklear dan pengembangan rudal rudal besar mas.

      Kita fix di dua merek aja yaa
      Sukro dan Viper.. maennya cukup kasih brosur aja ,🤪🤪😁

      Hapus
    5. rakitan indihe soalnye, pasti dipirit2 haha!🤣🤣🤣

      Hapus
    6. Untuk kasus india emang unik mas.
      Soalnya musuhnya emang unik jg cina n pakistan yg sama2 punya nuk.
      Mkanya mereka ngeyel pertahankan skadron tempur yg besar. Msh inget ga kasus MKI bru yg keluar dri pabrikan tp salah satu mesinnya pke mesin bekas peswat lama???
      Kan memalukan bgt tu HAL...
      maintenance yg utama...smn mereka slah stu yg punya jam trbang ekstrim untuk pilot dn pesawtnya mkanya cepet ambyar tu peswat d luar perawatan yg asal2an.
      Maslh lainnya y itu india kan suka nambahin alat2 ajaib d mesin perang mereka d luar spek pabrikan...
      Yaaa tambah ribet tu buat maintenancenya...
      Teknisinya jg mash d bwh kemampuannya tidak sebanding sm jumlah peswtnya...yg g semua seh tp sebagian besar...😅😅😅😅😅

      Hapus
  10. @ketua babu

    Jadi menurut anda ilmuan2 lapan itu antek cina karena kerjasama dengan cina?

    Anda jangan rasis !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha om antiembalgo masa rasis?
      kan doi pelanggan resto cici panda yg py
      "super kicen cainis fuud"
      menu paporitnya donk-> cainis ciken frait rais (nasi goreng ayam )haha!🍛🍛🍛

      yaa amplop, om jau2 kesono maemnya nasgor doank...yg ekstrim donk skali2, uler goreng kek, cicak goreng kek haha!🦎🦎🦎

      Hapus
  11. Kalau lapan,DI ,bisa beli lisensi JET ENGINE MINI ini dari Czech Republic maka dengan cepat kita bisa buat rudal sendiri.

    https://www.youtube.com/watch?v=d4_Jc4kRP54

    BalasHapus
    Balasan
    1. rrc ama prancis uda puluhan taon masi blom khatam jugak om kamerad?

      btewe ituw link kok buat RC? artinya buat maenan donk yak? apa sama prinsip2nya..tp keknya krng ngebut dech om haha!🤓🤓🤓

      Hapus
    2. bikin yang kecil dulu ,next step baru bikin yang besar ....

      Hapus
  12. Nah pelajaran dari au indihe,
    sekaligus jawaban utk fans double engine malon:

    -double engine bukan jaminan keselamatan/keamanan pesawat.

    -yg jelas, biaya operasional/
    maintenance pesawat double engine lebih besar dr yg single engine.

    Jadi itulah mengapa tni au mengkombinasikan pesawat tempur utamanya single dan double engine.

    Kalo Malon telah mempatenkan bahwa pesawat tempur utamanya wajib double engine!

    Kih...kih...kih...cem mane kalo ekonomi teruk budget ciput pakcik???
    ...........
    Grounded laaahhh....

    BalasHapus
  13. WOW LUAR BIASA GENIUS..TIONGKOK MAIN2 DI NATUNA..TIBA2 DIAJAK NGEMBANGKAN ROKET HAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa mungkin ini hasil kunjungan pak menhan ke china waktu itu terus terjadi kasus natuna ya?

      Hapus
  14. Sudah dimulai ya developmentnya, emang bangun sesuatu yang baru itu susahnya bukan main contoh Klewang yang unit keduanya belum kunjung ada kabar, tapi ya inilah R&D sesungguhnya bukan 1-2 tahun jadi seperti jet tempur gen-6 tetangga.

    Project yang ane tunggu"

    1. KF-X / IF-X
    2. MALE UAV Elang Hitam
    3. Trimaran Klewang Class
    4. Roket / Rudal LAPAN
    5. Kasel ke-6 Nagapasa Class

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang tankbot, radar 3D kagak ditungguin om hoo haha!🤔🤔🤔

      Hapus
    2. Su35 rafale f16 sama f35 kok xditunggu juga..sama chinook n iver haha

      Hapus
    3. Hmmm...kalo Ane udah siap-siap ketawa ngakak nungguin PM baru negeri semenanjung judi halal.

      Hapus
    4. Homo spiance, homo erektus, homo lemahtus, homo caceltus semenanjungitus, homo pooritus

      Hapus
    5. Goblok betul kau ni xavier,...
      Yg disebutkan sama om hoo dan PG itu semua project yg dikerjakan atau dibuat dlm negeri,.. Kalo pesawat tempur yg kau sebut tadi itu semua dari luar negeri....

      Goblok tu dibagi ama orang lain vir, jangan kau ambil semua....

      Hapus
    6. Kalo tankboat ane kurang tertarik om Palu, kalo radar malah ane lebih tertarik sama CMS yah semoga aja CMS Mandala ada kelanjutannya 😁

      Hapus
  15. daripada gred a, lautnya dimasuk CCG ampe 93NM diem aja, pura2 gak liat haha!😑😑😑
    malah pesan kapal pulak aseli 100% korona punyak haha!😷😷😷

    BalasHapus
  16. Kita harus kuasai dulu teknolgi roket sonda untuk mengorbitkan satelit secara mandri di masa datang.
    Setalah kita kuasai roket pendorong mau bukin rudal apa aja balistik kek bisa dgn mudah kita buat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bismillah setuju dengan pemikiran om baladika,kuasai dahulu ipmu roket yang bisa mencapai ruang strosfer angkasa baru kita adakan ToT mengenai rudal,hari ini lebih baik kita minta suplai dulu dah rudal DF.17 china,rudal Tzircon,rudal kalibr,buk M.3 dan aster 30 baik dari rusia,maupun sweden.

      Hapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Belajar buat roket sonda tot dgn cina setelah sukses buat rudal tot dgn Iran
    Hehee..indonesia mah negara nonblok bebas kerja sama dgn sapa aja.
    Beda sma negara ssbelah bikin seragam militer aja msih impor dri solo hahhaa

    BalasHapus
  19. "Indonesia menjalin kerja sama dengan Cina dalam pengembangan teknologi roket di tanah air. Sebuah kesepakatan sudah terjalin dan diteken pada akhir tahun lalu berupa transer teknologi yang diberikan Cina atas kompensasi izin perairan yang diberikan pemerintah Indonesia.

    Sutrisno menerangkan, pemerintah Cina butuh masuk perairan Indonesia untuk kepentingan pelacakan trayek satelitnya. Sempat menawarkan kompensasi teknologi lain, Sutrisno mengungkapkan kalau Beijing akhirnya setuju memenuhi permintaan transfer teknologi roket selama lima tahun ke depan."


    👆👆Baca kalimat diatas pikiranku jdi liar bayangin kemana2.. haha.. 😁😁Intinya ini ibarat dagang pakai sistem barter gitu kan yak..?? 😀😀

    Hiya hiya hiya.. kalau memang hal2 demikian bisa dilaksanakan saya punya ide nih. Gimana kalau kedepan jika terjadi negosiasi pengelolaan sumber daya alam yg dimiliki Indonesia dengan negara2 maju tekhnologinya seperti AS, Prancis, China, Jepang,Jerman, Italia.. dicantumkan juga alih tekhnologi dibidang pertahanan yg telah mereka kuasai. Semisal tekhnologi rudal, tekhnologi mesin/mesin pesawat, tekhnologi satelit, tekhnologi metalurgi baja, tekhnologi radar, tekhnologi AI, pembangunan radar OTH jangkauan 4000km, pembangunan stasiun peluncuran ruang angkasa , pembangunan Teleskop besar pengamat antariksa, dll. haha.. mantaaaapp.. 😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atau kita berdayakan semua BUMN yg kita miliki utk "memaksa" negara2 yg bersangkutan utk mau memberikan alih tekhnologi jika terjadi negosiasi kontrak bisnis. haha..

      Ntah itu tekhnologi militer, kedokteran, antariksa, transporatsi, dll.. mantaaaappp.. INDONESIA JAYAAA huree..!!! 😅😅😅😂😂

      Hapus
    2. Atur saja baik buat ente boss.
      Kan situ presidennya...🏃🏃🏃

      Hapus
    3. satu lagi tuh tekhnologi yg sampai sekarang blm ada di Indonesia tapi sudah mampu dikuasia china dan dia sudah mampu memproduksi sendiri bahkan menjadi yg terbesar didunia. Namanya SUPER KOMPUTER.. 😃😃

      Hapus
    4. Sy dapet kabar katanya US mau ikutan investasi di ibukota baru Indonesia di Kalimantan. Benarkah guys ??? Wah bisa jadi rencana jangka panjang nih buat bikin benteng disitu ? ,😁

      Hapus
    5. nnnnaahh., mas super mulai menangkap maksud saya., haha.. yooooiii mas super.. AEGIS ASHORE aim kamiiing... 😂😂😅😅

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Gw kok punya feeling suatu saat Indonesia ini bakal jadi kesayangannya team US sama team Rusia yah guys ?

      US dan kawan kawan pengen invest gede2an disini dgn maksut menghadang pengaruh Chino.. sementara team Rusia motifnya buat menghadang pengaruh US 🤪

      Hapus
    8. Rusia bukannya ada proyek kereta di Kalimantan? Offset Flanker dulu kalau tidak salah.

      Hapus
  20. REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, mengatakan, satelit Lapan A4 akan diluncurkan pada Desember 2020.

    https://m.republika.co.id/berita/q623cg463/satelit-lapan-a4-diluncurkan-akhir-tahun


    KAMI TAK PERNAH BUAL JE..

    BalasHapus
  21. Pemilihan kosa kata yg sangat menyeramkan sekali....😂😂😂

    Indonesia 'Paksa' Cina Ajari Bikin Roket

    Sdh minta diajari pake maksa lg.

    Sebagaimana tabiat org china. Jika merasa sangat membutuhkan bantuan seseorang, apapun yg menjadi tawarannya akan diberikan.
    Tp china tidaklah sebahlul apa yg dipikirkan org, krn prinsip china apa manfaat yg didapat china sbg barter haruslah jauh lebih berharga berkali lipat ketimbang apa yg di diberikannya....(Asas kwomingtang)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kwomintang ki cino seng neng tewan wak.....

      Hapus
    2. Jelas sangat berharga bagi China bisa masuk laut Indonesia yang berada di khatulistiwa.Posisi khatulistiwa sangat ideal untuk memantau ,meluncurkan satelite.Rusia pernah meng incar ambon sebagai bandar antariksa nya tapi masalah lahan jadi masalah hingga batal.
      Bagi Indonesia tak jadi masalah kapalnya cuma berlayar di perairan kita , fokusnya ke angkasa untuk memandu satelite dan pesawat ruang angkasanya .Ibarat orang main layangan ditanah kita ,nggak masalah toh .

      Hapus
    3. Asale sakeng daratan paklek sak derenge kalah lan ngungsi wonten taiwan diuber kakang Mao.

      Hapus
  22. Kan dah ade kerjasama sesama partai

    BalasHapus
  23. dua masalah utama roket indonesia casing dan sayap masih pakai aluminium padahal kecepatan 2,6 mach. seharusnya pakai titanium, secara hitung2an aluminium sudah pasti hancur di kecepatan seperti itu. kedua roket china sudah 2 tahap pembakaran, propelan cair dan propelan padat. tahap awal propelan cair baru dilanjutkan pembakaran propelan padat. sayangnya di indonesia pabrik propelan terbatas dan baru dibangun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau titanium bagusnya kerjasama dengan Rusia. Apa tidak bisa bikin bahan komposit buat menggantikan? Siapa tahu lebih cost efficient.

      Hapus
    2. rusia nggak bagi-bagi ilmu. komposit bisa saja, masalahnya alat dan biayanya tidak dianggarkan. pemerintah indonesia otak dan rencananya belum sampai ke situ.

      Hapus
    3. Makanya susah kalau titanium. Mumpung kerjasama dengan China. Setahu saya mereka lumayan maju. Tradisi menggunakan bahan komposit sudah ribuan tahun tuh. Selain itu R&D juga masih jalan.

      Hapus
    4. Bismillah, betul betul betul secara komposit titanium bahan yang baik daripada aluminium,sekarang mah kita perkuat dahulu segi pengembangan dan pertahanan tapal batas negara dahulu,dengan memperkuat unsur unsur batalyon infanteri diperbatasan negara,solusinya yaitu tenaga infanteri yang kita punya diperbatasan memiliki fungsi : 1.sebagai infanteri perbatasan negara,2.mendidik serta mengajar anak anak pedalaman dengan mengadakan kerjasama dengan menteri pendidikan,pembangunan wilayah tertinggal.kita coba pembangunan unsur pendidikan,siapa tau ada potensi dasar anak anak perbatasan untuk bisa menjadi tentara di wilayah perbatasannya.semoga itu menjadi perhatian kita selama unsur 5 tahun kedepan.

      Hapus
  24. Track satelit apaan! Bohong tuh. China butuh ratusan ton setiap hari memberi makan 1,5 Miliar rakyatnya, ikan di Natuna

    BalasHapus
  25. Mungkin harus berkiblat pada pengembangan roket oleh pihak pelajar dan agar efesiensi kerja Lapan meningkat
    https://youtu.be/Y5j74uv427g

    BalasHapus
  26. Syukur lah... 😌😌
    https://www.cnbcindonesia.com/market/20200226142432-17-140582/meski-ada-corona-ri-kebanjiran-modal-asing-us--490-juta

    BalasHapus
  27. Ini klo jadi sukses roket sonda nya.
    Indonesia dan rusia jdi bgun bandara antariksa di numfor biak nih..krn dket dgen khatulistiwa

    BalasHapus