02 Oktober 2020
Total six A-29B Super Tucano have arrived in Philippine (photo : MaxDefense)Delivery of 'Super Tucano' attack aircraft completed: DND
MANILA – The remaining two of the total six brand-new Embraer Defense and Security A-29 "Super Tucano" close-air support aircraft acquired by the Philippine government have arrived in Clark Air Base, Angeles City, Pampanga on Thursday afternoon.
"The two remaining Super Tucanos arrived yesterday (Thursday). The first aircraft touched down at 1304H (1:04 p.m.) and followed by the other at 1327H (1:27 p.m.)," said Department of National Defense (DND) spokesperson Arsenio Andolong in a message to the Philippine News Agency (PNA) on Friday.
Andolong said the two Super Tucanos arrived from Vietnam, the last leg of their flight to the Philippines.
The A-29 attack helicopters are expected to beef up the Philippine Air Force's 15th Strike Wing.
The first four Super Tucanos arrived in Clark Air Base in the afternoon of September 19. Embraer company pilots flew the aircraft from the company airfield in Sao Paulo, Brazil, and made fueling stops in the Canary Islands, Portugal, Malta, Egypt, Bangladesh, the United Arab Emirates, India, Thailand, and Vietnam before landing in the Philippines.
Andolong earlier said Embraer pilots will train PAF pilots selected to fly the "Super Tucano" for two months as part of the agreement under the Technical Inspection and Acceptance Committee.
The A-29s were earlier scheduled to be delivered by the end of July but the coronavirus disease (Covid-19) pandemic and subsequent travel bans have skewed the delivery timetables.
The aircraft, which will be part of the PAF's 15th Strike Wing, will beef up the remaining North American Rockwell OV-10 "Bronco" attack aircraft used by the Air Force in strike missions.
"They are a welcome and much-needed replacement for the PAF's aged, close air support aircraft, and their mission versatility and capability to carry a variety of ordnance will be very useful in the field," Andolong said.
The Super Tucano is a turboprop aircraft designed for light attack, counter-insurgency, close air support, aerial reconnaissance missions in low threat environments, as well as providing pilot training. The contract for the six aircraft is worth PHP4.968 billion and was issued in late 2017.
(PNA)
.
BalasHapus,
Hapus...Podium kembali ke hari sebelumnya ?
Hapus... Xixixixixixixi 😁
👍.... Cocok dadhi "DANYANG "iki🙄🤔🤔🤭🤭
Hapus... Xixixixixixixi 😁
HapusLama2 seperti perebutan kursi DS 1 ini...wkwkwkkk
HapusSemoga PT DI bisa buat pesawat sekelas OV bronco
BalasHapus...
HapusNampaknya dimulai dari kesuksesan N-219 dulu bung@Nomad.
N-219 harus diperjuangkan agar sukses..... agar dapat melangkah ke tahapan selanjutnya.
Setelah lanjut N-219, coba kembangkan pesawat latih dasar sekelas KT-1 Wongbee.
HapusJangan pesawat komersial terus yg di kembangkan. Memang sich pesawat komersial lebih menguntungkan untuk di pasarkan.
Korsel ga mengembangkan pesawat komersial tapi dagangan pesawat latih dasar (KT-1 Wongbee) dan latih lanjut (T-50), dan FA50 laku di pasaran.
Buat pesawat jg harus liat pasar jg, kalau di buat terus kalau gk ada jaminan di beli minimal TNI au ajalah siapa yg berani kasih anggaran biaya pengembangannya????
HapusR-80 Selesaikan dulu ....
HapusDahulu sdh pernah ada yg buat pesawat latih LT-200 beli lisensi dibuat oleh Ir. Suharto dari PT. Chandra Dirgantara, tapi ngga dibeli sama TNI-AU
HapusR-80 kan sudah di bantu LAPAN dan Regio itu kan awalnya buat R-80 untuk menarik investor swasta.
Hapus@unkown, yang saya maksud pesawat R-80 yang versi AWACS
Hapus@JJ, pesawat LT-200 itu sudah jadi past memories Indonesia
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapushttps://jakartagreater.com/279017/korea-selatan-luncurkan-kontes-nama-jet-tempur-kf-x/
BalasHapus"JETKOR" mungkin
Drakor
Hapus...KOREAK fighter ?
Hapus... Xixixixixixixi 😁
(PERON FIGHTER) PECINTA RONDO FIGHTER
HapusCucok banget buat jaga kemukus
Kalau jet GEn6 punya malonsss namanya
(SeDAjuGEMLONG)SELUAR DALAM JALUR GEMILANG
cuma usul doang om
🏃☁️🏃☁️
JENGKOL
HapusJET NEW GENERATION KOREA SEOUL
@Darul Kedekut Menguncup Banaspati (Flame Devil) 😁😁😁
HapusJET ROK20(Republic Of Korea)
HapusKabeh apik... Kuwi 🧐🙄🤔🤔🤔🤭🤭
HapusHingga 30 Oktober, warga Korea Selatan dapat mengirimkan saran nama untuk pesawat tempur baru dengan penjelasan tentang bagaimana nama tersebut dapat mewakili misi jet baru tersebut.
HapusCuma menerima usulan/saran dari warga +82 .....
������
Ayo voting sistem LORaD ni.
BalasHapusMBDa SAMPT
Patriot
HQ6
S350
..??
Sampt............
HapusSAMP/T yg paling realistis
HapusSetuju
HapusMyanmar aja sudah punya HQ6 dri cina
HapusNASAM om.....
HapusItu yang jelas kita sudah punya.
Kita pwrlu LoRAD
Hapus@Nomad SAMPT dan S-350.
HapusS400 & SAMP/T
HapusS 350 + sampt... 🧐🤗🤗
HapusDI TAMBAHI IKI.... BIAR IDEAL
HapusRusia membuat rudal kecil berbiaya murah untuk sistem Tor-M2
Rusia sedang membuat rudal berukuran kecil dan berbiaya murah untuk sistem pertahanan udara Tor-M2. Rudal ini akan digunakan untuk menghancurkan target udara khususnya drone.
https://www.airspace-review.com/2020/10/01/rusia-membuat-rudal-kecil-berbiaya-murah-untuk-sistem-tor-m2/
KM-SAM buatan Korea masih ada Gen S-350 Russia
HapusByk yv voted Samp/T ya..
HapusDi yuotube malah byk s400 haha
Gak bakal lah s400 kita beli gak cocok krn ukuran nya gede bgt.
Yg pas Sampt atau s350 vytyas
https://twitter.com/i/web/status/1311953546233880577
BalasHapusAbout SU35 and KFX/IFX Counter Trade
HapusAdmin Indonesia beneran mogok kerja sekarang ...
BalasHapusJangan terlalu polos brooo...
HapusBisa2 koment ente dipake genk malon, buat ngetrool.
Gak masalah ...
HapusSalam bumi melayu, tak akan hilang melayu mi telan bumi,
BalasHapusJalur gemilang moden
Salam brotherhood pade indonesia kite nih saudara tua
👈WHAT THE FUCK👈
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus..
HapusmalaSyia,
Ngomong saudara...saudara...
Ngomong serumpun..serumpun...
Ternyata BackStabbing,
Menikam DARi BELAKANG....!!!
Sipadan-Ligitan diCURi.
Ambalat di-incar.
.........
TiDAK....!!!
Tidak akan percaya dengan malaSyia....!!!
melayu hanya ada di BUMi IndONEsia.
BerSAUDARA dengan RATUSAN-SUKU lainnya di IndONEsia.
Setara-Sama-Sederajat.
TiDAK-ada suku yang istimewa di IndONEsia.
Semuanya SAMA.....!!!
.................
KERAjaan yang dipertuan AGONG malaSyia isinya adalah apes-monkey-BERUK yang harus di-GENOCiDe dilenyapkan-dimusnahkan dari ASEAN asia-tenggara.
Dari Kuala lumpork?
HapusSaudara tua..... Cuih najis punya saudara kayak malon
Hapus..
Hapuseh...? iya.
mereka bilang "saudara-tua"....???
........
LANCANG sekali malaSyia ini..
Sah...!!!
Sah sudah, malaSyia HARUS dilenyapkan dari bumi ASEAN asia-tenggara ini.
Min sekali2 bahas loreng SAMAR kopassus
BalasHapusAdmin indo sekarang lagi bolos kerja
Hapus*bercanda ...
HapusFairy Suryana, Sang Desainer Seragam Samar Kopassus dan Rompi Sakti Kostrad
Hapushttps://militermeter.com/fairy-suryana-sang-desainer-seragam-samar-kopassus-dan-rompi-sakti-kostrad/
Mbah dah tewas
BalasHapusMbah yang sok menggurui itu ?
HapusSi genderuWO itu?
Hapus"Gendengtuwo nya yg ini 👇
Hapusya ....."
https://news.detik.com/berita/d-5197753/viral-siswa-diwajibkan-baca-buku-felix-siauw-disdik-babel-minta-maaf
Tah cucok itu mas@har
HapusGendengtuwo
......
HapusGaess....
INFORMASi.
nickname @mbahBOWO
SUDAH BERGANTi menjadi
.............
nickname @VASCO.
Orangnya SAMA...!!!
BERUK malaSyia.
Siap broo@IS
HapusKita bully rame rame, sebut namanya TASCOPET!!!
Malon ga mahu pesawat tempur berkipas, tehnologi terbelakang katanya....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus...
HapusMamPOS 'lah malaSyia.
Sebentar lagi SABAH di-iNVASi oleh Philipina, pakai squadron super-TUCANO.
HABiSs.... semua prajurit darat TDM malaSyia.
.............
Akan kemakan omongan sendiri malaSyia itu....!!!
wkwkwk klo dibilang teknologi terbelakang kenapa super tucano ni bisa sampe dipake 19 negara dunia termasuk USA.. bahkan AU Kolombia pon sangat puas dengan kinerja tucano dalam operasi anti FARC..
Hapusni pesawat kinerjanya dalam operasi anti guerilla tak bisa dipandang remeh loh lon.. 😁😁
Karena maloners kurang wawasan, tak melek tehnologi dan bagai katak dalam tempurung
HapusGembul mana ya??? 🤔🤧😂😂😂
BalasHapus"Gembul lagi di amrik, lae......nglaundry bajunya netanyahu 🤣🤣🤣"
Hapushttps://news.detik.com/bbc-world/d-5197801/saat-ke-as-netanyahu-bawa-beberapa-koper-pakaian-kotor-agar-dicuci-gratis?tag_from=wpm_headline&_ga=2.191817516.724460154.1592477866-935833695.1526148982
Selamat buat Lae di Medan.
BalasHapusKedatangan alutsista baru Starstreak untuk TNI AD.
http://www.okebung.com/tiba-di-medan-rudal-starstreak-senjata-arhanud-tni-ad-dikawal-ketat/
Horeee beli terus... 👍🤟🤟
Makasih infonya ��
HapusMakasih nya sama pak Prabowo dan Bu Sri Mulyani mas 😁👍
HapusKalau su 35 berhasil landed di Halim Perdanakusuma baru bilang terimakasih ke mereka ����
HapusBesok jangan lupa munculin kabar starstreak ...
BalasHapusTinggal marinir yang mainannya belum datang ....
BalasHapusRampur Boomerang
HapusBt3f
Bmp3f
Shorad tunguska pantsir s1 msih proses anggaran.
Caatsa apa kabar
HapusInilah itulah....
BalasHapusBlah blah blah...
Kita ini darural rudal dek....
Preeeet !!!!
.....
HapusGaess....
INFORMASi.
nickname @mbahBOWO
SUDAH BERGANTi menjadi
.............
nickname @VASCO.
Orangnya SAMA...!!!
BERUK malaSyia.
Siap brooo
HapusHajar !!!
mbah BOWO gayanya tulisane sok jadi pandhita, mahaguru yang paling di segani di forum ini.....
Hapusasline asu kirik. kihkihkih....
Swadaya Pesawat Latih yang Gagal – LT-200 Skytrainer
BalasHapusUsaha swadaya pesawat latih kembali dilakukan di Indonesia lewat LT-200 Skytrainer, hasil kerjasama antara LIPNUR (Lembaga Industri Pesawat terbang Nurtanio) dengan PT. Chandra Dirgantara.
Pada awal 1970-an, pasca kegagalan produksi massal Nurtanio Nu-90 Belalang dan berakhirnya produksi PZL-104 Wilga (Gelatik), LIPNUR membutuhkan proyek baru untuk mengisi kegiatan unit produksi pesawat milik TNI-AU (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara) ini.
Membuat pesawat lisensi seperti Gelatik tidak mungkin karena biayanya besar ditambah ada batasan produksi. Mendesain pesawat sendiri tentunya membutuhkan waktu lama dengan ada kemungkinan gagal.
PT. Chandra Dirgantara pimpinan Marsma (Marsekal Pertama) G.F. Mambu menawarkan produksi pesawat latih berteknologi swayasa yang sesuai dengan filosofi dan semangat Nurtanio, sang pendiri LIPNUR, teknologi sederhana, mudah dan murah diproduksi, juga tidak ada batasan produksi.
Sebagai catatan PT. Chandra Dirgantara ini memiliki keterkaitan era dengan KOPELAPIP (Komando Pelaksana Persiapan Industri Pesawat Tebang), mega proyek untuk membuat Fokker F27 secara lisensi tapi gagal akibat perubahan politik. Nasibnya yang tidak jelas ini lantas diambil alih TNI-AU.
Suharto sebagai salah satu staf teknik PT. Chandra Dirgantara yang pertama kali mengusulkan konsep pesawat swayasa yang dikembangkan menjadi pesawat latih mula. Alumni Technisch Hochschule Braunschweig, Jerman Barat ini menyodorkan desain PL-1, karya Ladislao Pazmany yang idenya didapat secara kebetulan dari membaca majalah Flying bekas.
HapusKarena sudah terbukti kemampuannya, telah diproduksi dan digunakan oleh AU Taiwan sebanyak 60 unit, dan dalam tahap evaluasi oleh AU Korea Selatan, AU Taiwan, dan AU Jepang, usul ini disetujui. Pembagian kerjasama disetujui bahwa PT. Chandra Dirgantara sebagai penyedia dana, penjualan, dan dukungan produksi, sedangkan LIPNUR menjadi pelaksana produksinya.
Direncanakan dibuat empat unit protipe, dengan produksi awal sebanyak enam unit. Target penjualan domestik awal adalah TNI-AU termasuk FASI (Federasi Aerosport Indonesia) dan LPPU (Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara). Untuk pembiayaannya PT. Chandra Dirgantara mengandalkan jatah bisnis kayu di Sumatra.
Diputuskan pula bahwa yang dibuat adalah PL-2, pengembangan dari PL-1, dan disebut LT (Lipnur Trainer)-200 Skytrainer. Angka 2 diambil dari angka 2 pada PL-2, sedangkan dua angka nol disediakan untuk angka pengembangan pesawat selanjutnya. Harga cetak biru gambar sebesar US$ 200 ditambah bayar royalti berupa main spar produksi Pazmany dengan harga US$ 500. Yang terakhir ini sebenarnya tidak wajib, Suharto bahkan menyebut main spar itu terlalu kokoh.
LT-200 adalah pesawat berkapasitas dua orang dengan tempat duduk berdampingan (side by side), bermesin tunggal Lycoming O-320-E2A 150 tk, dengan kecepatan jelajah rata-rata 220 km/jam, dan berkemampuan akrobatik. Dengan rentang sayap 8,53 m, tinggi 2,5 m, dan panjang 5,9 m, pesawat ini sanggup terbang sampai 610 km dan selama hampir tiga jam. LT-200 berkanopi gelembung (bubble canopy) dengan roda tidak bisa dilipat masuk (fixed landing gear) dan memiliki tangki bahan bakar di ujung sayap (wing tip tank).
HapusProses pembuatan pesawat pertama–prototipe pertama–berlangsung sekitar enam bulan. Pesawat berhasil diterbangkan pertama kali oleh Mayor Udara Suyudi pada hari Jumat tanggal 8 November 1974 dari Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara pada pukul 16.30. Besoknya pada jam 11.00, pesawat diterbangkan kembali, tapi kali ini oleh Mayor Udara Sriyono. Pesawat diterbangkan sampai di ketinggian 3.000 kaki dan bahkan membuat manuver berbentuk delapan (figure eight).
Penerbangan ini disaksikan oleh pimpinan dan karyawan LIPNUR, pejabat TNI-AU, pejabat dari Dinas Kelaikan Udara, dan tamu dari ICAO (International Civil Aviation Organization). Tanggal 9 November inilah yang akhirnya ditetapkan secara resmi sebagai tanggal penerbangan perdana (first flight) LT-200.
HapusAda empat prototipe yang dibuat selama periode tahun 1974-1976 dan masing-masing diberikan registrasi IN-201 s/d IN-204. LIPNUR dan PT. Chandra Dirgantara terus melaksanakan modifikasi dan perbaikan dari pesawat swayasa (amateur build aircraft) menjadi pesawat latih mula (primary/basic trainner) yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan TNI-AU dan LPPU.
Sayangnya swadaya pesawat latih ini justru kandas ketika LIPNUR digabung dengan Advanced Technology Pertamina menjadi Industri Pesawat Terbang Nurtanio (PT. Nurtanio). Pada tahun 1978, Direktur PT. Nurtanio, BJ. Habibie memutuskan untuk menghentikan proyek LT-200 dan fokus pada proyek produksi lisensi pesawat komuter CASA NC-212 dan helikopter Bolkow BO-105 pesanan Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara).
Karena tidak didukung oleh industri dalam negeri, akibatnya TNI-AU dan LPPU memilih untuk mengimpor pesawat latih mula dari luar negeri. TNI-AU membeli AS202 Bravo buatan Flug- und Fahrzeugwerke Altenrhein asal Swiss sedangkan LPPU membeli Piper Cherokee dan Beech Musketeer.
Saat ini, dari empat protipe LT-200, hanya satu yang bisa diselamatkan yaitu prototipe kedua (IN-202) dengan warna dan cat Aeroclub Nurtanio dan menjadi koleksi Museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta sejak tahun 1987. Prototipe pertama terus diterbangkan untuk pengujian dan sertifikasi tapi sayangnya tidak diketahui nasibnya.
HapusPrototipe ketiga dan keempat diserahkan kepada LPPU pada tahun 1977 untuk dievaluasi dan telah diberi registrasi sipil masing-masing PK-ALD dan PK-ALE. Dikabarkan PK-ALD mengalami kecelakaan pada tahun 1985 dan PK-ALE disebut-sebut masih disimpan dengan baik untuk studi sistem pesawat terbang.
Sama seperti Belalang, nasib LT-200 memang pahit, padahal bayangkan bila Indonesia bisa mandiri untuk memenuhi pesawat latih mula, lebih hemat, dan uang yang dikeluarkan pastinya kembali masuk ke kantong sendiri. Dengan teknologi sederhana yang dimiliki, baik Belalang maupun LT-200 merupakan perwujudan nyata dari cita-cita dan idealisme Nurtanio, yaitu agar dunia penerbangan yang dinilai mahal dan rumit menjadi lebih dekat kepada masyarakat umum khususnya kepada generasi muda.
Kalau ada pendapat, kebutuhan pesawat latih di Indonesia sedikit, tentunya harus diperhatikan potensi ada berapa sekolah pilot yang ada di Indonesia saat ini yang rata-rata minimal membutuhkan empat sampai enam pesawat latih. Biaya pendidikan pilot juga bisa ditekan karena harganya yang lebih murah daripada harus impor dan tentu saja murah dari sisi operasionalnya.
TNI-AU sebagai institusi pendidikan pilot militer, setidaknya membutuhkan satu skadron (12 unit) pesawat latih mula. Ditambah lagi kebutuhan dari perorangan, klub terbang (aeroclub), atau instansi lainnya baik pemerintah maupun swasta. Efeknya bertambah, ada pula untuk kepentingan edukasi. Belalang atau LT-200 dapat menjadi sarana praktik sekolah kejuruan dan kampus. Bukan tidak mungkin dirakit dan diproduksi oleh siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), mahasiswa teknik, dan bengkel sekelas industri rumahan (home industry).
LT-200 ada contoh nyata seperti yang disebut Suharto seperti “membajak teknologi” : beli gambar, dibuat, lalu dikembangkan atau desain ulang menjadi pesawat yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Hal yang sama dilakukan Nurtanio dalam pembuatan Belalang, dengan membajak desain Piper Cub. Bajak-membajak seperti ini adalah hal yang lumrah, negara-negara dengan industri kedirgantaraan yang maju seperti Tiongkok dan Korea Selatan juga melakukan hal yang sama.
Ironis sekali bila Indonesia sanggup membuat pesawat canggih regional turboprop seperti N250 tapi teknologi kelas rendah seperti pesawat latih mula sebagai wakil penerbangan umum (general aviation) harus mengimpor. Sebuah industri kedirgantaraan yang maju dan kokoh, harus didukung pula oleh penerbangan umum bahkan menjadi pondasinya, seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Ironis pula bahwa usaha pembangunan pondasi industri kedirgantaraan di Indonesia justru dihancurkan oleh bangsa sendiri seperti yang terjadi pada Belalang dan LT-200. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)
https://aviahistoria.com/2017/08/01/swadaya-pesawat-latih-yang-gagal-lt-200-skytrainer/2/
Gue berharap pemerintah menghidupkan kembali pembuatan pesawat latih dasar/latih mula setelah proyek N219 sudah selesai di produksi.
HapusMelihat kebutuhan akan pesawat latih untuk TNI AU kedepan dan bisa di ekspor di negara asia dan afrika.
Gue optimis pesawat latih mula buatan dalam negeri bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.
Assalamualaikum
BalasHapusKisah Proyek Drone/UAV Chandra Dirgantara
BalasHapusProyek drone atau pesawat tanpa awak, atau dalam bahasa Inggris disebut UAV (Unmanned Aerial Vehicle)—kadang disebut juga RPV (Remote Pilot Vehicle)—yang menjadi tren riset teknologi di kampus, instansi pemerintah, dan industri penerbangan di Indonesia pada tahun 2000-an sebenarnya sudah dirintis lebih dari dua puluh tahun lalu oleh PT. Chandra Dirgantara.
Walaupun tidak sukses merealisasikan pesawat komuter XT-400 karena aspek politis (Baca: LAPAN XT-400, “Kakak Tiri” N219 yang Terlupakan), PT. Chandra Dirgantara masih menjalin hubungan riset dengan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) lewat divisinya bernama Multiplan Engineering pimpinan staf teknik Suharto dengan membangun drone XTG-1 pada tahun 1978.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari drone ini, hanyalah sebuah pesawat aeromodelling RC (Remote Controller) dengan ukuran besar. PT. Chandra Dirgantara memang telah berpengalaman membangun dan menerbangkan pesawat aeromodelling berukuran besar, salah satunya saat proyek XT-400 membangun model skala 1:4 bermesin ganda yang terbang dengan sukses.
Uji coba terbang XTG-1 di lapangan terbang Pondok Cabe dengan menggunakan ketapel (atas) dan tanpa roda depan untuk mengurangi berat (bawah).
Drone bermesin tunggal ini dapat digunakan untuk tugas pengintaian dan pemotretan. Payload yang berupa kamera dapat dikontrol lewat RC Futaba 6 channel yang dimodifikasi. Sayang karena teknologi waktu itu belum memungkinkan, uji coba pemotretan udara ini kabur, tidak fokus, dan tidak tepat sasaran/obyek yang ingin difoto.
Walaupun demikian performa dan operasional terbangnya cukup memuaskan, beberapa uji coba terbang dilakukan di lapangan terbang Pondok Cabe, baik secara konvensional atau diluncurkan dengan ketapel (catapult launching) sehingga dapat lepas landas tanpa landasan pacu.
Setelah sukses dioperasikan, drone TNI-AD Aerial Target melaksanakan uji penembakan di Malang tahun 1987.
Uji coba ini ternyata menarik perhatian instansi TNI-AD (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat). PT. Chandra Dirgantara lewat Dislitbang (Dinas Penelitian dan Pengembangan) TNI-AD menawarkan dua tipe drone, satu tipe untuk tugas target udara (aerial target) dan tipe lainnya adalah AOV (Aerial Observation Vehicle).
Untuk tipe aerial target, desain dan pengembangannya lebih sederhana karena hampir serupa dengan XTG-1. Drone ini terbang dan menjadi target meriam artileri pertahanan udara. Tidak masalah bila tertembak peluru meriam dan jatuh karena itu memang tujuannya. Dibuat secara sederhana dan dengan bahan murah, drone ini dapat dibangun kembali dengan cepat. Tipe ini telah dievaluasi saat latihan pertahanan udara di Malang pada tahun 1987.
Untuk tipe AOV, PT Chandra Dirgantara membangun dua unit drone dari bahan alumunium, dengan salah satu berukuran lebih kecil sebagai prototipe pertama untuk uji terbang dan dipasang mesin dari pesawat ultralight. Keduanya dibuat di rumah Suharto di Ampera, Kemang, tempat yang sama pembuatan mock-up XT-400 dan replika Cureng dan Cukiu untuk keperluan film (Baca : Membangun Replika Cureng dan Guntei untuk Film Serangan Fajar).
Drone berukuran kecil yang disebut RS (RPV Suharto)-3100 diuji coba terbang untuk pertama kalinya di lapangan terbang Pondok Cabe pada tahun 1985. Tahun berikutnya drone berdesain twin boom ini lepas landas dan terbang dihadapan pejabat Dislitbang di lapangan terbang Rumpin.
Sebelum kedua tipe drone ini nantinya resmi diserahkan kepada TNI-AD, PT Chandra Dirgantara memberikan program pelatihan kepada calon operatornya. Sebanyak 15 bintara dari Kesatuan Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) berlatih dengan menggunakan pesawat aeromodelling tipe Falcon di lapangan Cilangkap pada tahun 1986.
HapusMereka berlatih mengecek RC, keseimbangan (balancing) pesawat, dan menjalankan pesawat di darat (taxiing) sebelum lepas landas. Setelah itu mereka juga diajari cara merakit, menyalakan mesin, dan pengendalian pesawat di udara lewat RC.
Sayang pemanfaatan drone di TNI-AD pada tahun-tahun berikutnya terhenti. Suharto sebagai pimpinan proyek ini saat diwawancara penulis juga tidak tahu detail perkembangan selanjutnya karena sudah mengundurkan diri dari PT. Chandra Dirgantara, berangkat ke Amerika Serikat untuk proyek ambisius lainnya, membangun pesawat latih jet berteknologi komposit!
Diperkirakan akibat pergantian pejabat di Dislitbang membuat proyek drone di TNI-AD dihentikan. Sisa-sisa drone yang dibuat tidak ada bekasnya, hanya satu yang tersisa—dalam kondisi rusak, menyisakan badan tanpa hidung, bagian ekor dan separuh sayap—yaitu drone AOV berukuran kecil, sebelumnya disimpan di bengkel Universitas Pancasila namun kini dititipkan di Universitas Dirgantara Suryadi Suryadarma, kampus tempat Suharto mengabdi menjadi dosen teknik penerbangan. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)
https://www.google.com/amp/s/aviahistoria.com/2018/07/19/kisah-proyek-drone-uav-chandra-dirgantara/amp/
Dowo emen.. 🙄🤔😵
Hapus"Kalih niki dowo pundi mbah......😎"
Hapushttps://youtu.be/hnL-s4BzNn8
Kuwi nak ndesoku ganti emiiiin.. 🎶🎤🎤🎶🎤... Amargo jenenge paimiiin😁. lagu jaman jek mbois 2 kuwi..
HapusBaru tau, dulu jaman operasi TRIKORA kita sudah menerapkan teknologi utk mendukung penggelaran pasukan digaris depan secara cepat......seperti "steel mating" buatan inggris yg gunanya sbg landas pacu darurat digaris depan yg digunakan oleh AURI, atau "floating cammel" buatan jerman yg adalah tangki bbm mobile yg diacungkan spt karamba utk mendukung operasi MTB, pesawat amfibi dan kapal ALRI lainnya 👍👍👍
BalasHapus..
HapusLink-internet nya Pak@Hari...?
Buat baca-baca.....
Wuahahahahha......ini dapetnya di kitab stensilan yg udah menguning je om 🤣🤣🤣
Hapus"Kayak beginilah kira-kura wujudnya ......👌"
Hapushttps://en.m.wikipedia.org/wiki/Marston_Mat
Ok.
Hapusmantab Pak@Hari.
Orang kafir semua ngk ada yg jawab salam saya..
BalasHapusOk permisi
Niat situ mo ngapain?
HapusMakai salam buat modus?
Biasa mas.....bantji cari angin 🤣🤣🤣
HapusBowo tai
HapusTASCOPET !!!
Iki wae bro : Bowo_kinthil 🤣🤣🤣
HapusApa?
Hapusithil
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Parah mas @hari.....
HapusHahahahahahahahaha
Saruuuuu......eeeeeeh, Sarkem 😂😂😂
HapusMas@hari
HapusDisini yang koment pada laki semuanya kan?
Gak ada ceweknya.... (asli bukan bencong).
😁😁😁😁
Kayaknya ada lho.....namane siapa ya yg dari JKGR 🙆🙆🙆
HapusMbak Azan.....atau siapa gitu 🤔
#mbak_Azna.....yg pake avatar truk tambang
HapusIku lanang mas....
HapusHebat ya mudah mengkafirkan. tanda baca ain nya lupa ya...?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus...
BalasHapusGaess....
INFORMASi.
nickname @mbahBOWO
SUDAH BERGANTi menjadi
.............
nickname @VASCO.
Orangnya SAMA...!!!
BERUK malaSyia.
Beruk melambai, pakai pita pink.....🐒🐒🐒
HapusHajar broo
HapusSuper tucano best
BalasHapusBetul bro
Hapushttps://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10164578353215434&id=225952730433&fs=1&focus_composer=0
Ndar udah minum obat sakit gilanya belum?
HapusKowe masih dolanan ning facebook to ndar?
Koe ra isin karo umurmu ndar?
BOWO !!!!
BalasHapusLoe gak usah gonta ganti nickname.
Cemen loe, gak gentle, banci !!!
Ganti nickname segala jadi VAScomberan.
Takut loe sama saya???
mbah BOWO gayanya tulisane sok jadi pandhita, mahaguru yang paling di segani di forum ini.....
Hapusasline asu kirik. kihkihkih....
..
BalasHapusASyiiiK.
Ternyata ASYiK juga berburu malaSyia di forum militer ini.
M.E.N.Y.E.N.A.N.G.K.A.N.
Modus penyamaran mereka bermacam-macam.
Penyusupan mereka berganti-ganti.
Pola GANGGUAN dari mereka juga bermacam-macam.
SUMBER nya sama,
DARi malaSyia....!!!
................
Ini sudah seperti PERANG saja.
Perang intelijen dan perang PROXY dengan malaSyia.
Wkwkwkwk.......
ASyiiK......
Menyenangkan sekali...!!!
Asiknya berburu beruk malon di sini.
HapusWkwkwkwkwkwkwkwk
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buat apa ngeburu mereka, ujung-ujungnya nanti lepas lagi, wkwkwk
Hapus..
HapusIya bung@Junior,
Prinsipnya,
"...eLu Jual, Gue BeLi..."
'gitu aja.
Hahaa...
😁😁😁😜
BalasHapusIkutan kang
Hapus😁😁😁😜
Sepertinya Sutuk pinoy bakal keduluan berstatus combat proven dari sutuk skadron 21
BalasHapusSetelah sekian lama penyamaran monyet malon dan agen pla yoiku mbah bowo terkuak
BalasHapusTolong viralken saudara2,,
Wkekekeke,,...
👍🏽👍🏽👍🏽👍🏽
HapusCek nama,,biar gk jadi unknown
BalasHapusSukses
HapusWkwkwkwk,,
Bisa ikut kuis besok
Tania, tania......👏👏👏
HapusWaduuuuuu.....malem-malem ad ambulance ngidul biasanya nganter pasen covid ke RS Lapangan 😖😖😖
BalasHapusNdasmu cakk
HapusRS lapangan daerah mana?
HapusJogja selatan ini bro......+/- 5 kiloan dari pantai samas
HapusYg dirawat disitu biasanya pasien yg OTG 😑
HapusOhh ternyata daerah Jogja
HapusRumah sakitnya jaraknya Deket apa jauh dari tempat tinggalnya ?
Hapus5 km juga bro
HapusAmbulance nya pakai amev digdori gak bro ?
Hapus*canda
HapusHahahah....gaklah. Di jogja mah gak ada ranpur yg aneh2....kalo di magelang tuh, di akmil apa yonarmed yg punya ranpur limited edition
HapusAda Ranpur apa disana ?
HapusSetau w yonarmed 11 itu markasnya howtizer 105/LG1
HapusKavaleri demak ijo pakai anoa dan panhard, si vintage penghuni lama kyai saladin dan saracen katanya sdh pindah nyantrik ke ambon.
HapusBukan.ranpur sih sebenarnya.....tapi head truck buatan jerman, kepalanya ada hidung tapi bentuknya kotak banget mirip volvo
HapusMasih ada kok sebagian penghuni lama....tapi sudah ditambah dg anoa dan badak
HapusKRI MALAHAYATI selesai upgrade.
BalasHapusPT.PAL INDONESIA memang jaguh.
Ga kek tetangga sebelah yang suka sembang.
Siap kirim ke natuna ...
HapusAzer vs armen
BalasHapusIsrohell menang banyak
Main 2 kaki suplAy drone kamikaze
Kiri kanan bayaran
Bakar pisang dulu siapa tw beruk2 malon pada nongol
BalasHapusMemangnya ada jam segini ?
HapusYakinlah mereka tetap pantauin forum ini.
Hapus..
HapusBetul Pak@Jewawut.
http://www.okebung.com/tiba-di-medan-rudal-starstreak-senjata-arhanud-tni-ad-dikawal-ketat/
BalasHapus........
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusCek sound 1,2 ....
BalasHapusAdmin indo males atau gimana sebenernya, wkwkwk ....
BalasHapusMasa dari tadi gak ngangkat berita sama sekali ....
BalasHapus...guera KULEM jang, pamali barudak can sare mah ?
Hapus... Xixixixixixixi 😁
tanda baca ain nya lupa ya...?
BalasHapusOOT.., sila kroni jerung, orang tengah bersiap sedia ambik untung...wkwkwk....
BalasHapusMalaysia Defence Review
9 hrs ·
Taklimat Tender Terbuka Antarabangsa Untuk Pemerolehan Pesawat Rondaan Maritim (MPA) secara sidang video (VC) di Plaza Intermark, Kuala Lumpur
Syakir Eiman Hebat betul hotel ni, canggih gitu 😍. Btw saya harap sangat yang P8 Poseidon dipilih. Amiin.
Mohd Herwafi Ali Syakir Eiman ssh jgk tu... Dgr us boikot sawit fgv huhu... Bru mimpi nk p8 poseidon...
Khairul Zack Syakir Eiman susah ...US dh boikot sawit kita ...
Mohd Faizul Syakir Eiman makin jauh ada la
Muhammad Tsukury Malaysia nak taknak kena cari proxy yg menguntung kan. Buat kerjasama kaw2 dengan turkey, Pakistan, Indonesia .
Shuzuran Genji bukan soal sawit tapi soal duit x byk.. ibarat kau nk beli laptop lah buat belajar.. hasrat nk pakai i7 tapi bajet kurang terpaksa ambil i3 . haha
Syakir Eiman Mohd Herwafi Ali haah tulah. Baru ja baca pasal ni tadi, so mungkin ATR jugak yang dipilih 😌
Syakir Eiman Khairul Zack haah. Masa2 macam ni lah benda ni nak jadi 😅.
Abu Muiz Covid atau tidak, pemerkasaan keselamatan negara harus diteruskan.
هايرول سهلي جوهري harap ada berita bonus utk penambahan MRCA & hornet kuwait
Shuzuran Genji
هايرول سهلي جوهري MKM masih boleh dilenjan.. sabar. tunggu 2030 lah baru ada berita.. skrg berita mpa dgn drone.
هايرول سهلي جوهري berharap sgt laa berita bonus tanpa perancangan asal..
Fi Afi Harap ade ketelusan la dlm memilih mpa ni,jgn jd mcm lcs
Laskar Cinta Fi Afi LCS tu projek telus tapi yang manage dia banyak nak tunjuk handal...pengabihnya orang bawahan yang kena tadah
Wan Tanabe Tak tercapai jugak nak merasa P8 & Predator.. Sebab sawit dah kena ban
Akuni Woii Wan Tanabe deal la dgn us..klu ambik p8 us kena ambik minyak sawit
Wan Tanabe Tau2 la perangai geng sam ni..singapore confirm2 bangkang punya..
Bukh AZ Malaysia Defence Review drone qingloong buatan cina ni ad battle proven x min? Blh plak msk tender
Rahimi Dollah As Saujani Bukh AZ dah namanya open tender bukan direct nego kena lebih dari 2 pesaing
Shuzuran Genji yg paling penting nk murah dan dpt lenjan sampai 100 tahun . tu yg menang hahah
Rahimi Dollah As Saujani Dah ada info macam ni harap Netizen ambik maklum jangan lagi dok tanya bila nak beli dron.. bila nak belanja beli aset MPA harap maklum
Mohd Rusdi Boeing P8 Poseidon aminn
Mahmood Sulaiman new platform atau tambahan kpd cn235 convert by iptn
Asrizal Rusli Alhamdulilah...slow2 mantapkan ATM. Dah nampak semakin positif program perolehan ATM dimana kerajaan baru ni agak prihatin dalam pemodenan ATM. Jap min, ada nampok jerong dok? risa gak kawe ni. 😂
Asrizal Rusli Selepas tender UAV, MPA dan Maritime Utility Helicopter, tender terbaru dikeluarkan oleh MINDEF ialah 20 buah APC untuk MALBATT. Semoga dipermudahkan segala usaha pemodenan. InsyaAllah.
Comrado Zaytsev Ambik p8 la , bodek us suh tarik balik ban sawit fgv
Zak Rusli 'DeAl DGn uS suRuH dIoRAnG aMbIk SawIT!'
M'rose Mumin Utk lca Blum ada berita ke tuan admin???
Malaysian Defence and Security Community
BalasHapus6 jam ·
https://www.facebook.com/764115790355992/posts/2840199326080951/?app=fbl
PT. Dirgantara Indonesia
6 jam ·
Bandung (02/10), Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) konversi pesawat CN235-220 Military Transport menjadi CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA). Sebanyak 3 unit dari 6 unit pesawat CN235-220 milik TUDM dikonversi menjadi pesawat patroli maritim.
Pesawat pertama CN235-220 telah tiba di fasilitas produksi PTDI pada tanggal 08 September 2020 dan hari ini dilakukan penandatanganan Berita Acara Serah Terima pesawat kedua CN235-220 yang juga akan menjalani konversi menjadi pesawat patroli maritim. Sedangkan pesawat ketiga CN235-220 dijadwalkan akan tiba di PTDI pada Januari 2021.
#PTDI #MRO #BanggaPunyaPTDI
Zul Faizal Terima kasih Pakcik Sam
Akuni Woii brp lama tempoh sebijik utk siap min? maknanya nnt esok²,kita ada 5 buah mpa la yer..3 upgrade + 2 yg baru nk d tenderkn hr ni..
Aswad Mohamad Nor dh smpi nti bru boleh caya...anggap je tnder tu mcm ketas lukisan petng²😀😀😀
Akuni Woii Syah Miy haha..mohon jgn pesawat halimunan..cukupla dgn kapal halimunan yg kita dh ada..
Syah Miy Akuni Woii entah aku tak ingat 😂. Yg penting jangan pesawat halimunan dahlaa
Akuni Woii Syah Miy fasa 1,2 jekan..semua 6 bijik tudm nk
Syah Miy Akuni Woii 2 jeke open tender tu?
TNI AU mau nggak yah jual SEMUA TUCANONYA ? TRUS DI GANTI sama ICARUS. '' BRONCO WANNA BE ''
BalasHapushttps://youtu.be/MtFB9bG1IIs
Skrg disini rame gk kaya sbelah.
BalasHapusPdhal ngikut warung sblah dri 2010
Indonesia military industries is keep improving everyday from small fire arms. Militqry vehicle, tanks, warship, airplane and helicopter and in the future fighter jets... I see in the coming years Indonesia will become one of the relaible military industies in the world. It will benifits all ASEAN region. Not overprice military equipment and with good quality. Indonesia is like South Korea military industry 20 years ago slowly building their name in international military market..I am sure Philippine will buy to Indonesia to help him established Indonesian military product in the International Market. Hopefully the 2 Ssv will be source to Indonesia again. Philippine should visit Indonesia for post Qualification of 2 SSV but China virus came thats why the visit is suspended.
BalasHapus